KARANGANYAR, HARIANKOTA.COM – Kembangkan Model Pembelajaran Etnobotani Untuk Meningkatkan Literasi Lingkungan Siswa, Edang Lestari Berhasil Raih Gelar Doktor dari UNS.
Bahkan dirinya sengaja mengambil program doktoral di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo untuk mendukung upaya tersebut. Hingga akhirnya sukses meraih Gelar Doktor dengan predikat Cumlaude dengan jumlah IPK 3,89.
Saat itu Endang yang menempuh waktu kuliah 4 tahun itu sukses mempertahankan tesisnya dengan judul ‘Pengembangan Model Pembelajar IEB (Inkurikukum Etnobotani) Untuk Meningkatkan Literasi Lingkungan Siswa.’
“Dimana dengan model pembelajaran seperti itu saya ingin meningkatkan literasi lingkungan siswa. Dimana saat ini dari hasil penelitian dan jurnal yang sudah ada ternyata masih kurang,” ucapnya Sabtu (31/8).
Karena itu dirinya ‘melirik’ kesana, karena konten materi etnonotani ini sebenarnya sudah membudaya di masyararakat seperti empon-empon (tanaman jamu).
“Sayangnya anak-anak justru banyak yang tidak tertarik dan kadang banyak yang tidak mengenalinya apa itu empon-empon,” lanjut guru mapel biologi ini.
Bahkan saat ditanyakan apa itu kunir (kunyit) dan jenis lainnya ternyata banyak yang tidak tahu. Jika dibiarkan dan diabaikan, semakin lama generasi Z ini semakin tidak tahu dan akan hilang.
“Tidak hanya dalam konten secara materi tetapi mereka jug tidak mau memanfaatkan kekayaan alam tersebut hingga akhirnya akan punah,” imbuhnya.
Endang mulai mengajar di SMAN I Karanganyar ini sejak 2003 hingga saat ini. Pastinya pencapaian menjadi kebanggaan tersendiri, dan tentunya menjadi kebanggaan juga bagi SMAN I Karanganyar tempat dirinya mengabdikan diri sebagai seorang pengajar
Wanita kelahiran Karanganyar, 14 Agustus 1976 ini menuturkan, pencapaian yang diperoleh ini penuh perjuangan. Tahun 2020 mendaftar di program Doktoral Pendidikan IPA UNS Solo.
Halaman
Editor | : |
---|