SOLO, HARIANKOTA.COM – Tinggalan Wiyosan Jumenengan Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng KGPAA Mangkunagoro X atau peringatan kenaikan tahta Mangkunegoro digelar hari Rabu (1/3) di Puro Mangkunegaran Solo.
Kemantren Langenparaja Puro Mangkunegaran GRAj Ancillasura Marina Sudjiwo sampaikan Tingalan Jumenengan Dalem Ingkang Jumeneng K.G.P.A.A Mangkunagoro X yang pertama juga ditampilkan pertunjukan tarian Bedhaya Anglir Mendhung dengan iringan gamelan Kyai Kanyut Mesem.
Tarian ini merupakan tarian pusaka dari Pura Mangkunegaran Surakarta yang diciptakan oleh Mangkunegoro I yang menceritakan perjuangan RM Said (MN I) bersama pasukannya melawan musuh.
“Tarian ini menceritakan tentang perjuangan RM Said (MN I) bersama pasukannya melawan musuh, seperti mendung,” jelas Gusti Sura sapaan akrabnya.
Sama seperti di Kraton Kasunanan Surakarta yang mementaskan tari Bedhaya Ketawang saat acara penobatan serta Tingalandalem Jumenengan Sunan Surakarta.
“Tarian Bedhaya Anglir mendung ini juga dipentaskan di dalam Pura Mangkunegaran saat acara Jumenengan atau Tingalan Jumenengan atau Peringatan Naik Tahta KGPAA Mangkunegoro,” imbuhnya.
Ada beberapa syarat untuk bisa menjadi penari Bedhaya Anglir Mendhung tersebut, diantaranya harus masih gadis / belum menikah, tidak sedang dalam masa haid, harus menjalani ritual puasa.
Tarian ini diiringi gamelan paling sakral bernama Kyai Kenyut Mesem. Gamelan ini merupakan peninggalan Kerajaan Demak. Kyai Kenyut Mesem untuk mengiringi upacara kenaikan tahta dan tari- tarian sakral.
Gamelan ini masih asli, hanya kulit kendang yang diganti secara berkala. Kyai Kenyut Mesem pernah digunakan untuk mengiringi Gusti Raden Ayu (GRAy) Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Koesoemowardhani menari di pernikahan Putri Juliana di Belanda dengan cara ditabuh di pendapa dan disender langsung melalui radio.
“Untuk Tingalan Jumenengan Dalem Ingkang Jumeneng K.G.P.A.A Mangkunagoro X yang pertama, juga menggelar wilujengan secara internal dan juga pertunjukan tarian Bedhaya Anglir Mendhung dengan iringan gamelan Kyai Kanyut Mesem,” pungkasnya.
Editor | : |
---|