KARANGANYAR, HARIANKOTA.COM – Jawa Tengah, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian dengan target produksi 11 juta ton. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, setelah Rapat Koordinasi (Rakor) Peningkatan Produksi Pangan Menuju Swasembada Pangan di Rumah Dinas Bupati Karanganyar pada Senin (10/3).
“Pertanian kita diarahkan untuk memperkuat lumbung pangan nasional. Ada 11 kabupaten yang akan menjadi fokus utama dalam upaya peningkatan hasil panen,” ungkap Gubernur Ahmad Luthfi.
Sebagai langkah konkret untuk mendukung peningkatan hasil panen, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menggelar rapat dengan Perum Bulog dan menjalin perjanjian dengan mitra pangan terkait pengadaan gabah dan beras. Selain itu, upaya peningkatan infrastruktur pertanian juga menjadi prioritas.
“Kami menindaklanjuti hal ini dengan menyiapkan infrastruktur pertanian yang memadai, termasuk pembangunan embung dan penguatan saluran irigasi primer dan sekunder. Kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Dinas Pekerjaan Umum untuk mendukung upaya ini,” jelasnya.
Gubernur Ahmad Luthfi menyatakan optimisme terhadap pencapaian target serapan gabah dan beras di Jawa Tengah. Ia juga memastikan bahwa cadangan beras di provinsi tersebut aman hingga Lebaran, baik dari segi kuantitas maupun harga.
“Cukup, kita surplus beras,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Karanganyar, Rober Christanto, menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk mendukung program lumbung pangan nasional.
“Kami mendukung penuh program pemerintah pusat untuk menjadikan Karanganyar sebagai salah satu lumbung pangan. Dengan lahan yang kami miliki dan tanami, kami yakin dapat terus surplus. Keberadaan Waduk Jlantah, yang 90 persen airnya akan dimanfaatkan untuk wilayah Karanganyar, juga akan sangat mendukung upaya ini,” pungkasnya.
Editor | : | Dira Arnanta |
---|