KARANGANYAR-Islamic Center Karanganyar (ICK) membuka pendaftaran Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) bagi calon haji yang sudah memiliki kursi tahun 2025 maupun setelahnya. ICK menyiapkan pembimbing berpengalaman serta dua syech dari Timur Tengah dan pelatihan bahasa arab agar mudah berkomunikasi saat ibadah haji.
Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) ICK, Abdul Mu’id, menjelaskan ICK membuka Bimbingan manasik haji dan umroh ini agak terlambat. Namun karena masih ada banyak calon haji yang belum juga dibimbing KBIHU yang lain, sehingga ICK membuka.
Pihaknya memfokuskan peserta bimbingan adalah jamaah haji yang akan berangkat tahun 2025 atau yang minat meski masih beberapa tahun lagi berangkat. Pendaftaran sudah dibuka dari sekarang dan bimbingan akan dimulai 5 Oktober 2024.
“Bimbingan nanti itu untuk tatap muka sebanyak 25 kali baik itu teori maupun praktek. Sabtu teori dan Ahad praktek. Ada periksa kesehatan gratis dan senam,”jelas Abdul Mu’id yang juga menjabat sebagai Ketua ICK itu disela acara, Sabtu (24/8).
Menurut Abdul Mu’id, yang berbeda di ICK karena peserta juga dibekali bahasa arab agar mudah berkomunikasi saat ibadah haji. Dan tutor berpengalaman. “Saya itu ke tanah suci 11 kali, umroh 3 kali haji 8 kali. Kita juga siapkan narasumber dari Mesir dan Yaman, Syech Isyom dan Syech Rosyid,” ungkapnya.
Dalam acara itu, Ketua MUI Karanganyar, Badaruddin mengucapkan selamat atas pelaksanaan acara bimbingan haji di ICK. Ia berdoa semoga barokah dan berjalan dengan baik. “Ijin KBIHU untuk Islamic Center memang terkesan agak terlambat. Namun, semoga dapat berjalan dengan baik dan memicu kegiatan yang baik lainnya,” harapnya.
Kepala Kantor Kemenag Karanganyar, Hanif Hanani, dalam sambutannya menjelaskan manasik haji sudah dicanangkan Mentri Agama dengan rentang waktu sepanjang masa. Karena waktu antrian haji itu sekarang 34 tahun, jadi sekarang daftar, kemudian bisa manasik haji di mana pun ada bimbingan manasik haji.
“Antusiasme haji warga Karanganyar juga sangat bagus. Antrian sudah ada 18.112 orang dan sebanyak 1.656 itu lansia. Untuk pendaftaran haji itu setor awal 25 juta. Asumsi biaya 100 juta,” terangnya.
Hanif Hanani juga menyampaikan sejumlah hal menarik berkaitan dengan haji, di antaranya berupa katering ala masakan Indonesia sudah bisa dirasakan saat ibadah haji. Namun baru sebatas olahan ayam dan daging. Untuk sayur masih jarang dan mahal. Ekspor beras dan sayur Indonesia masih kalah dengan Thailand.
“Tawangmangu ada potensi, siapa tahu bisa ekspor sayur. Di sana ada sayur, gudeg kaleng itu mahal,” ujarnya.
Saat haji juga ada scan sidik jari untuk cek kesehatan, disebutkan dia, perempuan sering kali hilang sidik jarinya karena sering mencuci. “Tapi tak usah khawatir, ada surat keterangan dari dinas kesehatan yang bisa digunakan agar tetap bisa haji. Untuk olahraga yang disarankan bagi jamaah haji adalah jalan kaki,” bebernya.
Pembina ICK, Ustadz Syihabuddin Abdul Muis Al Hafidz, mengetahui panjangnya antrian dan lamanya masa tunggu jamaah haji 34 tahun itu langsung berdoa semoga jamaah calon haji ini diberikan panjang umur. Ia juga berharap pemerintah melakukan lobi sehingga waktu tunggu tidak terlalu lama.
“Kulo mikir, 34 tahun antrian. 18 ribu orang. Waktu haji wis tuo. Perlu latihan fisik, perawatan kesehatan. Semoga ada perubahan bisa 4 tahun antrian. InsyaAllah bisa, tergantung lobi pemerintah,” katanya. (aya).
Editor | : |
---|