SOLO, HARIANKOTA.COM – Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Reviono, bersama Dr. Bobby Singh meluncurkan buku ‘Sitokin dan Kemokin: Biomarker Tuberkulosis Laten.
Prof Reviano sampaikan louncing salah satu bentuk produk dari S-3 Ilmu Kedokteran UNS. Buku tersebut berisi tentang tuberkulosis laten sebagai bagian dari eliminasi tuberkulosis Indonesia di tahun 2035 mendatang.
“Targetnya, tinggal 10% atau mengalami reduksi 90% penderita TB sejak 2015 dan angka kematiannya juga berkurang hingga 95%,” jelasnya saat jumpa pers.
Menurutnya kejadian TB diawali dengan masuknya kuman patogen TB. Pada sebagian besar host akan direspons secara adekuat oleh sistem imun host, membatasi pertumbuhan bakeri, dan mencegah terjadinya infeksi. Tidak semua orang yang terpajan patogen TB akan berkembang menjadi penyakit TB.
“Dari pasien yang terinfeksi TB, sekitar 5% akan berkembang menjadi TB aktif dalam 1 tahun pertama infeksi dan 95% mengalami infeksi TB laten. Setelah 1 tahun, sekitar 3-5% pasien dengan TB laten akan berkembang menjadi TB aktif dan sisanya akan tetap memiliki TB laten sepanjang hidup,” imbuhnya.
Dr. dr. Bobby Singh menambahkan bahwa dengan adanya temuan dan kebaruan ini, diharapkan dapat menjadi upaya dalam memberantas kasus TB di Indonesia.
“Melalui Sitokin dan Kemokin ini, semoga yang selama ini buat tes mahal, diharapkan bisa lebih murah dan efektif,” pungkasnya.
Editor | : |
---|