Foto : dok/Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG)
Sumbar, HARIANKOTA.COM – Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat mengalami erupsi.
Aktivitas vulkanik gunung Marapi berfluktuasi sejak Januari 2022, dan tingkat aktivitas adalah Level II (WASPADA) sejak 3 Agustus 2011.
Dilansir dari https://magma.esdm.go.id/ erupsi pertama terjadi pukul 06.11 WIB. Tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 300 meter di atas puncak.
Ancaman bahaya untuk saat ini berupa erupsi abu disertai lontaran material/pasir yang berpotensi melanda wilayah dengan radius 3 km dari pusat erupsi Kawah Verbeek.
Erupsi ini diawali oleh peningkatan Gempa Vulkanik Dalam pada tanggal 25 Desember 2022 yang terekam sebanyak 13 kali dan terjadinya inflasi pada data tiltmeter stasiun puncak.
Data kegempaan sejak tanggal tanggal 26 Desember 2022 hingga 6 januari 2023 terekam 11 kali Gempa Hembusan, 9 kali Gempa Tornillo, 3 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 10 kali Gempa Vulkanik Dalam, dan 30 kali Gempa Tektonik Lokal.
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 07 Januari 2023 pukul 08.00 WIB, maka tingkat aktivitas G. Marapi masih tetap pada Level II (Waspada).
Untul itu masyarakat di sekitar gunung Marapi dan pengunjung/ Wisatawan agar tidak melakukan aktifitas/mendekati Gunung Marapi pada radius 3 Km dari Kawah/Puncak.
Mengingat kawah sebagai pusat letusan dan sumber keluarnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan.
Masyarakat juga diharapkan tetap tenang tidak terpancing isu-isu tentang letusan gunung Marapi,harap selalu berkoordinasi dengan PVMBG dan mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah setempat.
Follow Berita Hariankota di Google News