KARANGANYAR, HARIANKOTA.COM – Warga yang tinggal disekitar TK Bangunharjo, Kebakkramat, Karanganyar mendadak menjadi gempar saat belasan ekor anakan ular kobra Jawa (naja sputatrix) ditemukan di dalam toilet Taman Kanak-kanak tersebut.
Ada puluhan anak ular kobra yang diperkirakan baru berusia tiga hari. Anakan ular kobra itu tak hanya ditemukan di kloset, tapi juga ada dirak milik siswa setempat. Untungnya saat belasan anakan ular itu ditemukan, sekolah tengah libur sementeran. Sehingga tak ada siswa maupun guru yang menjadi korban.
Salah satu anggota Relawan Kebakkramat Karanganyar (RKK) Agus Syamsudin menjelaskan belasan anakan ular beracun itu pertama kali ditemukan pada Rabu 27 Desember 2023 oleh seorang guru yang tengah bersih-bersih ruang kelas dan toilet.
Saat tengah membersihkan, guru itu terkejut saat mendengar ada suara desisan dalam rak siswa.
Guru itupun mendekati sumber suara. Alangkah terkejutnya saat rak itu dibuka, ada anakan ular kobra dirak tersebut.
Setelah dilakukan penyisiran oleh guru tersebut ternyata ada delapan ekor anakan ular yang ditemukan.
Ular-ular ini lantas dibunuh. Kemudian pihak sekolah menghubungi RKK dibantu Exalos, SAR UNS, koramil dan polsek datang ke lokasi.
“Anakan ular yang melata di ruang belajar itu langsung dibunuh oleh guru dibantu warga. Semua kita sisir dan hasilnya, tiga ekor anak ular kobra ditemukan di antara rak siswa. Kemudian tiga ekor lagi saya temukan di kloset,”papar Agus pada wartawan, Kamis (28/12/2023).
Penyisiran kembali dilanjut namun tak mendapati satu pun. Ia merasa ragu meninggalkan lokasi karena menduga kloset itulah tempat keluar ular dari sarangnya.
Benar saja. Satu lagi keluar dari sana. Setelah diamankan, dua ekor lagi keluar.
“Bermunculan dari kloset. Sehingga kami minta izin bongkar kloset dan septic tank,” katanya.
Saat kloset dibongkar, tidak ada satupun binatang melata yang berbahaya itu ditemukan. Ia mengatakan, total anakan ular yang berhasil ditemukan ada 14 ekor. Sementara indukan ular kobra tidak ditemukan di sekitar lokasi tersebut.
“Kami juga sempat menyisir bidan Puskesmas Kebak II yang berada di sampingnya. Alhamdulillah aman tidak ditemukan ular di sana,” katanya.
Ia mengatakan TK tersebut dibangun di kawasan sawah dan ladang yang mengelilinginya.
Permukiman penduduk berada tak berdekatan. Sehingga, sangat mungkin ular berkembang biak.
“Ular bertelur di dalam tanah. Mungkin setelah menetas, anakannya masuk ke saluran septictank. Di bawah juga ada retakan tanah yang memungkinkan masuk lewat celah-celah,” katanya.
Ia mengatakan ular yang didapatnya itu berjenis kobra jawa. Gigitannya beracun dan mematikan.
Sementara itu Ketua Exalos Indonesia Koptu Janu Wahyu Widodo mengatakan anak ular kobra yang ditemukan di TK Bangunharjo, Kebakkramat, Karanganyar masih berusia sekitar tiga hari. Ular yang ditemukan jenis anak kobra jawa/naja sputatrix.
“Indukan kobra tidak ada di lokasi, karena kobra itu 3 bulan yang lalu bertelur dan naruh telurnya langsung pergi tidak mengerami,” katanya.
| Editor | : |
|---|
