Galeri Astana Oetara, Simpan Koleksi Peninggalan Mangkunegara VI

13 April 2023, 23:30 WIB

Foto : Pemkot Solo

SOLO, HARIANKOTA.COM – Astana Oetara adalah pasarean atau pemakaman KGPAA Mangkunegara VI (MN VI). Oetara artinya utara. Maka Astana Oetara bisa dimaknai dalam pengertian bebas sebagai Pasarean MN VI yang berada di utara.

Selain sebagai wisata religi, keberadaan Astana Oetara yang memiliki Galeri Astana Oetara, juga sangat asyik untuk wisata edukasi, terutama mengenal jejak Mangkunegara VI.

Galeri ini juga dipergunakan untuk menyimpan berbagai barang-barang peninggalan Mangkunegara VI. Yang paling terlihat adalah peninggalan meja kerja, sekaligus kursi kerja Mangkunegara VI pada semasa hidupnya.

Banyak sekali beberapa kursi dan meja yang dulu sering dipergunakan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara VI dan keluarga.

Di dalam galeri tersebut juga terdapat kursi tamu dengan bahan jati yang sangat tebal, sehingga terlihat kokoh. Kursi tamu tersebut, sandaran dan alas duduknya terbuat dari anyaman rotan dan terlihat masih terawat dengan bagus.

Beberapa koleksi baju Mangkunegara VI dan lemari pakaian, yang dulu selalu menemaninya di kamar tidur MN VI ikut melengkapi koleksi Galeri Astana Oetara.

Ada juga lemari lain yang tampak kuno dan tua juga masih tersimpan dengan baik. Dokumen penting seperti foto, arsip-arsip dan pusaka mata tombak serta keris, juga masih disimpan.

Terlihat lemari yang terlihat unik. Lemari berwarna coklat dengan bahan kayu jati, bagian atasnya terlihat tiga susun list atau garis yang sangat unik. Dan di bagian tengahnya ada jam yang berfungsi sebagai penunjuk waktu. Sangat jarang dan langka melihat lemari yang sekaligus berfungsi sebagai jam tersebut.

Payung-payung yang kerap digunakan untuk upacara-upacara khusus semasa Mangkunegara VI, masih terawat dengan baik. Demikian pula foto-foto lawas juga masih terpasang di dinding, menjadi bagian koleksi Galeri Astana Oetara. Begitu banyak benda-benda bernilai dan memiliki cerita dibalik keberadaan benda-benda tersebut. Tentu cerita-cerita menarik itu tak lepas dari peran MN VI yang berkontribusi pada perjuangannya melawan penjajahan Belanda.

Galeri Astana Oetara dahulu hanya sebuah tempat tanpa dinding, kaca. Semula hanya berdinding separuh tembok yang mengelilingi bangunan. Tempat itu dipergunakan untuk menaruh beberapa benda-benda yang pernah dipergunakan Mangkunegara VI. Namun seiring waktu, tempat itu dibangun dan dilengkapi dinding kaca di keempat sisinya. Bangunan itu berbentuk joglo dengan cat hijau dan kuning.

Untuk mengenal lebih dekat siapa Mangkunegara VI, bisa dilakukan dengan mengenal beberapa benda peninggalan MN VI. Lebih dekat dengan benda-benda peninggalannya, akan membawa roda sejarah ke masa lalu mengenai sepak terjang dan perjuangan Mangkunegara VI.

Figur KGPAA Mangkunegara VI, pernah berkuasa pada 1896-1916. Beliau meninggal pada 25 Juni 1928 dan memilih dimakamkan dekat dengan rakyat di Astana Oetara, bukan di Astana Girilayu, Matesih, Karanganyar. Astana Girilayu sendiri merupakan tempat pasarean para pemimpin Mangkunegaran.

Astana Oetara yang menempati areal seluas 1,4 hektare ini tidak hanya ditempati makam MN VI, namun juga menjadi tempat peristirahatan terakhir keturunan dan pegawainya. Bangunan ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Penetapan sebagai cagar budaya seperti tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota Solo Nomor 432.22/50.1 Tahun 2021, sebagaimana tertulis dalam prasasti cagar budaya yang ada di kompleks tersebut.

Pada masa kepemimpinannya, MN VI dikenal rendah hati. Jasanya juga terlihat mampu memperluas area kebun tebu untuk dua pabrik gula, yaitu Tasikmadu dan Colomadu. Pada masa itu, produksi gula meningkat dan mendorong kemajuan perekonomian Pura Mangkunegaran.

Editor:

Berita Lainnya

Berita Terkini