Hariankota.com – Nama gunung Merapi sudah familiar di masyarakat. Bahkan nama gunung tersebut diangkat dalam sebuah film yang berjudul Misteri Gunung Merapi dengan salah satu tokoh iconnya Nenek Lampir.
Menariknya gunung teraktif di Indonesia ini memiliki beberapa keunikan dan menjadi ciri khas dari gunung Merapi.
Hariankota akan mengulas sejumlah sejarah Gunung Merapi dan faktanya dengan mengutip dari berbagai sumber.
Gunung ini dianggap sakral oleh Kraton Kasunanan Surakarta dan Kraton Kasultanan Ngayogyakarta. Bahkan Sultan Yogya sendiri menempatkan juru kunci khusus yang bertugas menjaga gunung dan melindungi masyarakat yang tinggal di bawahnya.
Salah satu juru kunci yang terkenal dan fenomenal adalah Mbah Maridjan. Kesetiannya hingga akhir hayatnya memilih bertahan di kediamannya hingga tertimbun lahar dan awan panas saat erupsi 2010 lalu.
Setiap tahun Kraton Yogyakarta melaksanakan tradisi Labuhan di gunung Merapi. Tradisi ini di sebelum upacara tingalan Dalem (ulang tahun kelahiran raja).
Di Kraton Solo juga ada tradisi Wilujengan Kiblat Sekawan dalam rangka Bulan Suro, salah satunya memberikan sesaji di gunung Merapi.
Kraton Surakarta melaksanakan Wilujengan dan Caos Sesaji di empat lokasi, di empat penjuru, yakni Gunung Lawu (Arah Timur), Pantai Parangkusumo (Laut Selatan / Arah Selatan), Gunung Merapi (Arah Barat), Alas Krendowahono (Arah Utara).
Tidak hanya di dua Kraton saja, namun setiap tahun di awal bulan Suro masyarakat sekitar lereng Merapi di kawasan Selo, Boyolali melarung kepala kerbau ke dalam kawah di puncak Merapi.
- Dipercaya Ada Kraton Merapi
Dilansir dari Wikipedia, masyarakat Jawa percaya bahwa Bumi tidak hanya dihuni oleh manusia, tetapi juga oleh makhluk halus ( makhluk halus ). Desa-desa dekat Merapi percaya bahwa salah satu istana (di keraton Jawa ) yang digunakan oleh penguasa kerajaan roh terletak di dalam Merapi.
Diperintah oleh Empu Rama dan Empu Permadi. Keraton ini konon merupakan pendamping spiritual Kesultanan Yogyakarta , lengkap dengan jalan raya, prajurit, pangeran, kendaraan, dan hewan peliharaan.
Selain para penguasa, istana ini konon juga dihuni oleh arwah para leluhur yang meninggal sebagai orang-orang saleh. Roh nenek moyang ini konon tinggal di istana sebagai abdi dalem (abdi dalem) sesekali mengunjungi keturunan mereka dalam mimpi untuk memberikan ramalan atau peringatan.
- Mitos Sosok Mbah Petruk
Konon saat Merapi akan meletus besar akan ditandai dengan keluarnya awan yang berbentuk Petruk. Sosok ini merupakan salah satu tokoh pewayangan dari Punokawan yang menjadi ‘pamomong’ (yang) menjaga masyarakat Jawa.
Mbah Petruk ini bertugas memberi wangsit (tanda) jika Merapi akan meletus. Dari beberapa peristiwa termasuk meletusnya Gunung Merapi di tahun 2010 lalu heboh kemunculan awan berbentuk Mbah Petruk.
Tak lama kemudian erupsi besar terjadi. Meski secara keilmuan tidak berkaitan, namun kearifan masyarakat lokal dan ilmu titen yang sudah terbentuk sejak turun temurun menjadi kepercayaan masyarakat setempat.
- Wedhus Gembel
Gunung merapi merupakan salah satu gunung api yang paling aktif dan berbahaya di dunia. hal ini karena gunung merapi memiliki aktifitas awan panas paling banyak dari gunung api di dunia.
Awan panas gunung Merapi indentik dengan wedhus gembel. Dalam bahasa Jawa artinya adalah kambing berbulu lebat (gimbal). Yakni awan awan panas yang keluar saat terjadi letusan gunung Merapi. Bahkan suhunya berkisar adalah antara 200-700 derajat celsius.
- Merapi Terkait Dengan Pantai Selatan.
Keduanya konon memiliki keterkaitan magis. Dimana gunung Merapi dan Laut Selatan dikenal sebagai lokasi yang sarat misteri berbalut kisah mistis yang dipercaya masyarakat turun temurun.
Dilansir dari akun Twitter @kisahtanahjawa pada menyatakan jika Laut Selatan disebut sebagai simbol keseimbangan. Hubungan magis keduanya magis Laut Selatan dinyatakan melalui Garis Imajiner yang terletak lurus dengan Kraton Yogyakarta.
“Laut Selatan yang melambangkan perempuan, dan Gunung Merapi yang melambangkan laki-laki, seperti hubungan antara Tugu Golong Gilig dan Panggung Krapyak, simbol Lingga dan Yoni sebagai lambang kesubur. Dari semuanya itu, Keraton Yogyakarta menjadi pusatnya, menjadi penghubung dan penyeimbang di antara keduanya,” tulis Twitter @kisahtanahjawa pada 2 Juni 2020 silam.
Itulah beberapa misteri keberadaan gunung Merapi yang berkembang di masyarakat Jawa pada khususnya.
Editor | : |
---|