- Gunung Semeru
Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, gunung Semeru memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).
Gunung Semeru juga merupakan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatra dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko.
Gunung Semeru secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 m hingga akhir November 1973. Di sebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.
Meski gunung tertinggi di pulau Jawa, namun Gunung Semeru menempati urutan kedua. Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini menyimpan berbagai kisah mistis seperti peristiwa kesurupan, pendaki yang tersesat, terjatuh hingga hilang, penampakan, penunggu Ranu Kumbolo, patung kembar Majapahit, dan masih banyak lagi.
Lokasi patung kembar yang dibuat oleh prajurit Majapahit terkenal dengan nama Arcapada, di mana hanya orang-orang yang punya mata batin saja yang bisa melihat keberadaan patung kembar tersebut.
Banyak pendaki yang mengaku pernah melihat patung tersebut namun dengan ukuran yang berbeda. Ada yang bilang seukuran anak kecil, ada juga yang bilang seukuran raksasa.
Danau Ranu Kumbolo ada mitos tentang ikan mas gaib yang merupakan dewi penunuggu danau sehingga tidak boleh ditangkap.
Selain itu, ada juga kemunculan sesosok wanita berkebaya kuning yang ditemani dengan kepulan asap saat bulan purnama di danau tersebut.
Selain itu, ada juga kawasan yang disebut Kelik yang seringkali menjadi tempat terjadinya kesurupan serta pendaki yang terjatuh, tersesat bahkan hilang.
Lalu, Puncak Mahameru, titik tertinggi Pulau Jawa, dipercaya sebagai tempat bersemayam para dewa. Untuk bisa mendengarkan suara para dewa, kamu harus semedi dulu di puncak tersebut.
- Gunung Welirang
Gunung Welirang adalah sebuah gunung berapi aktif dengan ketinggian 3.156 m dpl yang secara administratif terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia. Gunung Welirang berada dalam pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soerjo.
Dikutip dari Wikipedia, Gunung Welirang bersebelahan dengan Gunung Arjuno, Gunung Kembar I, dan Gunung Kembar II. Puncak Gunung Welirang terletak pada satu punggungan yang sama dengan puncak gunung Arjuno, sehingga kompleks ini sering disebut juga dengan Arjuno-Welirang.
Kompleks Arjuno-Welirang sendiri berada di dua gunung berapi yang lebih tua, Gunung Ringgit di timur dan Gunung Lincing di selatan. Area fumarol dengan cadangan belerang ditemukan di sejumlah lokasi pegunungan ini.
“Welirang” atau Walirang (nama kunanya) dalam bahasa Jawa berarti belerang. Di sekujur lerengnya ditumbuhi tetumbuhan kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Jalur pendakian dapat dilakukan melalui Desa Claket, Kecamatan Pacet, Mojokerto. Di bagian sekitar puncak hidup tumbuhan endemik yang dinamakan penduduk setempat sebagai manis rejo.
Gunung Welirang merupakan gunung di Jawa Timur dengan kisah mistis yang sudah akrab di telinga para pendaki. Sama halnya dengan gunung-gunung sebelumnya, gunung ini juga memiliki pasar setan yang sering terdengar riuh di telinga para pendaki.
Selain itu ada juga cerita ngunduh mantu di mana pendaki mendengar suara gamelan dan gending seperti dalam pertemuan pengantin Jawa. Jika kamu mendengar suara itu saat mendaki, sebaiknya turun dan jangan teruskan acara pendakian kamu. Jika bersikeras meneruskan, pendaki bisa tersesat bahkan hilang karena sudah diambil menjadi mantu.
- Gunung Penanggungan
Gunung Penanggungan memiliki 1.653 Mdpl adalah gunung berapi kerucut dalam kondisi istirahat yang berada di Jawa Timur, Indonesia.
Dikutip dari wikipedia, posisi Gunung Penanggungan berada di perbatasan dua kabupaten, yaitu Kabupaten Mojokerto (sisi barat) dan Kabupaten Pasuruan (sisi timur) dan berjarak kurang lebih 55 km sebelah selatan kota Surabaya.
Gunung Penanggungan merupakan gunung kecil yang berada pada satu kluster dengan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang yang jauh lebih besar.
Meskipun kecil, gunung ini memiliki keunikan dari sisi kesejarahan, karena di sekujur permukaannya, mulai dari kaki sampai mendekati puncak, dipenuhi banyak situs kepurbakalaan yang dibangun pada periode Hindu-Buddha dalam sejarah Indonesia.
Gunung Penanggungan dipandang sebagai gunung keramat, suci, dan merupakan jelmaan Mahameru, gunungnya para dewa. Hal tersebut juga terkait dengan tata letak Gunung Penanggungan yang unik.
Dalam kitab Tantu Panggelaran Saka 1557 atau 1635 M, konon dinyatakan bahwa para dewa sepakat untuk menyetujui bahwa manusia dapat berkembang di Pulau Jawa, namun pulau itu tidak stabil, selalu berguncang diterpa ombak lautan.
Lalu untuk menstabilkan kondisi Pulau Jawa, para dewa memindahkan Gunung Mahameru dari Jambhudwipa ke Jawadwipa. Dalam perjalanan kepindahan tersebut, sebagian Mahameru ada yang rontok berjatuhan, maka menjelmalah gunung-gemunung yang ada di Pulau Jawa dari barat ke timur.
Bagian terbesarnya jatuh menjelma menjadi Gunung Semeru, sedang puncak Mahameru dihempaskan oleh para dewa menjadi Pawitra yang sekarang disebut Gunung Penanggungan. Oleh karena itu, Pawitra menjadi gunung yang keramat dalam pemikiran Jawa masa Hindu-Buddha, karena puncak Mahameru yang dipindahkan ke Jawa.
Salah satu cerita mistis yang cukup populer tentang Gunung Penanggungan adalah pengalaman kakak beradik yang berada di puncak gunung tersebut.
Saat sedang beristirahat di malam hari, mereka mendengar suara orang-orang yang sedang mengobrol serta adanya lampu-lampu senter yang menyinari jalur pendakian.
Mereka beranggapan bahwa suara dan cahaya tersebut berasal dari para pendaki lain meskipun selama pendakian mereka tidak melihat adanya pendaki lain selain mereka berdua. Hal itu pun terbukti di pagi hari, mereka tidak menemukan siapapun di sana.
Halaman
Editor | : |
---|