Deretan Petinju Indonesia yang Meninggal Usai Pertandingan, Salah Satunya Ditangan Muhammad Ali

Dunia olahraga tinju sempat dikejutkan dengan meninggalnya petinju Hero Tito setelah mengalami koma selama 4 hari usai berlaga melawan James Mokoginta dalam laga yang digelar di Holywings Club SCBD Jakarta pada Minggu malam 27 Februari 2022

24 Juli 2023, 11:06 WIB

JAKARTA, HARIANKOTA.COM – Dunia olahraga tinju sempat dikejutkan dengan meninggalnya petinju Hero Tito setelah mengalami koma selama 4 hari usai berlaga melawan James Mokoginta dalam laga yang digelar di Holywings Club SCBD Jakarta pada Minggu malam 27 Februari 2022.

Pemilik nama lengkap Heru Purwanto ini menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendapatkan perawatan selama 4 hari karena koma di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Hero Tito bukanlah petinju asal Indonesia yang tewas di ring tinju. Pada tahun 1948 Jimmy Koko merupakan petinju pertama asal Indonesia meregang nyawa diatas ring tinju. Jimmy Koko, meninggal usai melawan Meyer.

Dikutip HARIANKOTA.COM dari Wikipedia, Senin (24/7/2023), sejak tahun 1948 hingga 2022 tercatat 32 petinju tewas usai menjalani pertarungan. Dan Hero menjadi petinju ke-33 yang meninggal seusai bertarung di atas ring.

Daftar petinju Indonesia yang tercatat tewas dalam sejarah tinju Indonesia

  1. 1948; Surabaya: Jimmy Koko (lawan: Meyer)
  2. 1950; Surabaya: Rocky Wang (atau Ricky Huang)(lawan: VIC Suatman)
  3. 1959; Surabaya: Robby Pav (lawan: Mohammad Yali)
  4. 1961; —: Sarono (lawan: Tan Hwa Soei)
  5. 1978; Bandung: Atjeng Jim (lawan: Kai Siong)
  6. 1979; —: Nasir Kitu (lawan: unknown)
  7. 1980; —: Syamsul Bachri (lawan: unknown)
  8. 1984; Jakarta: Domo Hutabarat (lawan: Dadang Krisna)
  9. 1984; New York Akhirul Fajar (lawan Muhammad Ali)
  10. 1985; —: Suryanto (lawan: tidak diketahui)
  11. 1987; Jayapura: Agus Souissa (lawan: Michael Arthur)
  12. 1988; Blitar: Wahab Bahari (lawan: Hudi)
  13. 1988; —: Suryanto (lawan: John Bonnex)
  14. 23 Desember 1990; Bontang: Bongguk Kendy (lawan: Bisenti Santoso)
  15. 15 Juli 1993; Jakarta: Yance Samangun (lawan: Mahmud)
  16. 11 Mei 1995; Jakarta: Akbar Maulana (lawan: Bugiarso)
  17. 16 Juni 2000; Jakarta: Dipo Saloko (lawan: Roy Saragih)
  18. 18 November 2000; Belawan: Bayu Young Iray (lawan: Herianto Kalam)
  19. 11 Maret 2001; Bekasi: John Namtilu (lawan: Hasan Purba)
  20. 2 April 2001; Cibinong: Muhammad Alfaridzi (lawan: Kongthawat Ora Sorkiti)

Follow Berita Hariankota di Google News

Berita Terkait