CIREBON, HARIANKOTA.COM – Ketika mendengar nama Cirebon, mungkin yang terlintas di pikiran kita adalah kota udang yang terkenal.
Namun, ternyata Cirebon memiliki potensi wisata yang beragam, mulai dari keindahan alam, sejarah, hingga warisan budaya Islam.
Inilah panduan untuk mengeksplorasi tempat-tempat wisata menarik di Cirebon, Jawa Barat.
Profil Singkat Kota Cirebon
Dikutip dari Wikipedia, Kota Cirebon adalah salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Kota ini berada di pesisir utara Pulau Jawa yang menghubungkan Jakarta dengan Surabaya di lintas utara dan tengah Jawa. Pada tahun 2021, jumlah penduduk kota Cirebon sebanyak 346.438 jiwa, dengan kepadatan 9.194 jiwa/km2.
Pada awalnya Cirebon berasal dari kata sarumban, Cirebon adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa.
Lama-kelamaan Cirebon berkembang menjadi sebuah desa yang ramai yang kemudian diberi nama Caruban (carub dalam bahasa Jawa artinya bersatu padu).
Diberi nama demikian karena di sana bercampur para pendatang dari beraneka bangsa di antaranya Jawa, Sunda, Tionghoa, dan unsur-unsur budaya bangsa Arab), agama, bahasa, dan adat istiadat. kemudian pelafalan kata caruban berubah lagi menjadi carbon dan kemudian cirebon.
Selain karena faktor penamaan tempat penyebutan kata cirebon juga dikarenakan sejak awal mata pencaharian sebagian besar masyarakat adalah nelayan, maka berkembanglah pekerjaan menangkap ikan dan rebon (udang kecil) di sepanjang pantai, serta pembuatan terasi, petis dan garam.
Dari istilah air bekas pembuatan terasi yang terbuat dari sisa pengolahan udang rebon inilah berkembang sebutan cai-rebon (bahasa Sunda: air rebon), yang kemudian menjadi cirebon.
Keraton Kasepuhan adalah bangunan yang dahulu bernama keraton Pakungwati yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kasultanan Cirebon.
Keraton ini memiliki museum yang cukup lengkap dan berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan.
Salah satu koleksi yaitu kereta Singa Barong yang merupakan kereta kencana Sunan Gunung Jati. Kereta tersebut saat ini tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 Syawal untuk dimandikan.
Bagian dalam keraton ini terdiri dari bangunan utama yang berwarna putih. Di dalamnya terdapat ruang tamu, ruang tidur dan singgasana raja.
Dikutip dari Wikipedia, Keraton Kasepuhan yang dibangun oleh Pangeran Mas Zainul Arifin pada tahun 1529 dan dahulu dinamakan keraton Pakungwati ini telah memberikan inspirasi bagi kesultanan Mataram dalam membangun keraton dan bangunan penunjangnya.
Keraton Kanoman adalah salah satu dari dua bangunan kesultanan Cirebon, setelah berdiri keraton Kanoman pada tahun 1678 M kesultanan Cirebon terdiri dari keraton Kasepuhan dan keraton Kanoman.
Kebesaran Islam di Jawa bagian barat tidak lepas dari Cirebon. Sunan Gunung Jati adalah orang yang bertanggung jawab menyebarkan agama Islam di Jawa Barat, sehingga berbicara tentang Cirebon tidak akan lepas dari sosok Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Gua Sunyaragi atau Taman Sari Sunyaragi yang terletak di Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat merupakan sebuah situs bersejarah yang ada di Kota Cirebon.
Dikutip dari laman Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat, dulunya tempat ini digunakan oleh para sultan di masa lalu untuk bermeditasi serta mengatur strategi perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
Menurut cerita yang beredar, Gua Sunyaragi didirikan pada tahun 1703 Masehi oleh Pangeran Kararangen yang merupakan cicit dari Sunan Gunung Jati. Di bangunan tersebut banyak terdapat ruangan yang memiliki kegunaan masing-masing.
3. Situ Sedong
Situ Sedong yang terletak di Sedong Lor, Kec. Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini merupakan waduk peninggalan zaman kolonial Belanda yang dibangun pada 1918.
Meski tiket masuk hanyalah Rp 5000 namun lokasi ini menawarkan pemandangan alam Gunung Ceremai. Disini wisatawan bisa berkeliling waduk dengan menggunakan sepeda bebek air.
4. Banyu Panas Palimanan
Banyu Panas Palimanan yang terletak di Jalan Raya, Palimanan Bar., Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini terdapat sumber air panas yang dipercaya dapat mengatasi rasa letih.
Tiket masuk kelokasi ini hanyalah Rp7000, namun lokasinya begitu indah dan menyejukkan. Banyu Panas Palimanan buka dari pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.
Halaman
Editor | : |
---|