Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karanganyar, Sunarno, dalam kesempatan yang sama menyampaikan perkembangan terkini terkait pengembangan TPA Sukosari.
Tahap awal pembangunan drainase telah berhasil dilaksanakan pada akhir tahun 2024 sebagai fondasi utama penanganan sampah yang lebih baik.
“Penanganan drainase menjadi kunci utama. Jika drainase baik, penanganan sampah akan lebih lancar,” jelas Sunarno.
Meskipun baru 100 meter dari rencana 170 meter drainase yang selesai, pemerintah daerah optimis dengan adanya alokasi anggaran tambahan, termasuk untuk betonisasi jalan akses TPA, proyek ini akan segera rampung.
Sunarno juga memaparkan alokasi dana signifikan sebesar Rp 1,3 miliar dari anggaran perubahan dan Rp 14 miliar dari APBD murni.
Dana ini akan digunakan untuk pengadaan lahan baru TPA seluas 3000 meter, pembelian dua alat berat (excavator dan buldoser), serta dump truck untuk mendukung operasional pengelolaan sampah.
Kabar baik lainnya adalah akan adanya penambahan alat pengolah sampah canggih dari Banyumas yang memiliki kapasitas mengolah 7-8 ton sampah per hari.
Selain itu, bantuan senilai Rp 10 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan dimanfaatkan untuk pembangunan hanggar dan pengadaan mesin pengolah sampah baru dengan fungsi yang berbeda, fokus pada pengolahan sampah baru, melengkapi alat dari Banyumas yang akan mengolah sampah lama.
Dengan serangkaian upaya strategis ini, Pemerintah Kabupaten Karanganyar menargetkan penutupan sistem open dumping di TPA Sukosari.
“Sesuai arahan kementerian, open dumping harus diakhiri. Kita akan menutup satu blok TPA dan meratakannya sambil menunggu lahan baru di sisi timur,” pungkas Sunarno.
Halaman
Editor | : | Alifian |
---|