SOLO, HARIANKOTA.COM – Mantan Presiden RI ke 7 Joko Widodo buka suara menyusul lukisan karya lukisan Yos Suprapto yang dicopot di Galeri Nasional Jakarta bertajuk “Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan”.
Ia mengatakan bila dirinya belum melihat langsung lukisan karya Yos Suprapto yang dicopot di Galeri Nasional Jakarta itu, namun seharusnya hal itu tak perlu dilakukan.
Menurutnya, selain bentuk kreativitas, lukisan itu, bisa juga merupakan ungkapan aspirasi politik dari seniman itu sendiri yang dituangkan dalam sebuah lukisan. Dan ungkapan itu pun, ungkap Jokowi, harus dihargai.
“Saya belum lihat sendiri lukisannya. Tadi saya baru dengar dari mas Arif (Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah-Ajudan Jokowi). Mas Arif bila kalau lukisan itu tak boleh ikut di pamerkan, ” papar Jokowi pada Wartawan, Sabtu (28/12/2024).
“Itu kreatif Seniman yang harus kita hargai. Dan bisa juga itu bentuk sebuah apa ya aspirasi politik yang dituangkan kedalam sebuah lukisan.Dan itu juga hari kita hargai,”imbuh Jokowi.
Ia mengatakan sebagai negara yang menjunjung demokrasi, seharusnya larangan itu tidak berlaku.
Sebagai negara yang menjunjung Demokrasi, kritika apapun, termasuk sebuah lukisan yang diduga wajah sang raja dalam lukisan itu mirip dirinya, tidak masalah.
“Kalau di pamerkan, ya kitakan pamerkan. Katanya negara demokrasi, saya kira tidak ada masalah,” terangnya.
Menyangkut apakah lukisan karya Yos Suprapto itu diijinkan kembali untuk dipamerkan atau tidak, Jokowi tidak bisa menjawabnya.
Pasalnya yang memiliki hak atau mengijinkan kembali untuk ikut dipamerkan itu pihak. Galeri lukisan atau instansi pemerintah.
“Dipamerkan lagi, saya rasa tidak masalah. Tapi kewenangan ijin untuk dipamerkan lagi atau tidak itukan ada di pihak Galeri atau Kementerian,” terangnya.
Halaman
Editor | : | Alifian |
---|