dokumen : Pemkot Solo
SOLO, HARIANKOTA.COM – Disebuah lahan kosong di ruas Jalan Dr Cipto Mangunkusumo, Mangkubumen, Solo, ada bangunan ini berbentuk unik karena berarsitektur mirip menara gereja Eropa. Semula banyak yang menganggapnya sebuah makam, karena dipasang pagar pembatas di sekelilingnya.
Dilansir dari laman resmi Pemkot Solo, bangunan unik dan kecil ini adalah tempat dikuburnya ari-ari (tali pusar) dari seorang Patih Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, yaitu Patih KRA Sasranagara.
Patih tersebut hidup pada masa pemerintahan Pakubuwono IX. KRA Sasranagara memerintah sebagai Adipati pada tahun 1866 dan pernah tinggal di Rumah Kadipaten di kawasan Kampung Kepatihan, Solo.
Bangunan semacam tugu ini tingginya sekitar 3 meter dan dipagari keliling. Ada tempat dupa yang mungkin biasa dipergunakan keluarga atau warga untuk berziarah.
Konon bangunan itu sudah mulai ada sejak tahun 1840 sebagai penanda tempat menanam atau mengubur ari-ari (tali pusar) Patih Sasranagara.
Patih sendiri adalah seorang orang yang sangat dipercaya raja dan biasanya menjadi wakil seorang raja. Kepatuhan atau loyalitasnya terhadao raja sudah teruji. Patih termasuk golongan atau kelas bangsawan pada masa kerajaan di nusantara.
Yang menarik memang bentuknya yang berarsitektur Belanda atau Eropa. Bila mengunjungi makam-makam Belanda, banyak sekali nisan-nisan makam yang memiliki bentuk hampir serupa.
Demikian pula pada bentuk tugu ini terlihat vertikal dan berciri khas Eropa dengan empat tiang penyangga. Atapnya mengerucut ke atas dengan ukiran ornamen khas Eropa.
Diperkirakan bangunan tersebut dibangun sekitar tahun 1840. Patih KRA Sasranagara yang lahir 1811, kemudian ari-arinya ditanam di tempat tersebut.
Pada masa hidupnya, Pakubuwono IX mengangkatnya sebagai Patih pada tahun 1866. Keputusan mengangkatnya sebagai Patih, karena memang pertimbangan yang pantas, sebab Sasranagara dikenal sebagai orang cakap dan pandai khususnya dalam mengambil keputusan. Sehingga kemampuan yang dimilikinya itu banyak sekali membantu roda pemerintahan Pakubuwono IX.
Selama membantu Sinuhun Pakubuwono IX, tugas yang diembannya, dijalankan dengan penuh amanh. Hingga beliau wafat dan dimakamkan di kawasan Manang. Hingga kini banyak orang berziarah ke makamnya.
Tempat tersebut saat ini masih terawat dengan baik. Keberadaannya menjadi bukti bahwa bangunan tersebut menjadi bukti penghargaan terhadap seorang Patih yang sangat disegani pada masa itu.
Editor | : |
---|