SOLO, HARIANKOTA.COM – Masjid Agung Surakarta miliki sejarah dan keunikan tersendiri. Lokasinya yang dekat dengan Alun Alun Utara, Keraton Surakarta Hadiningrat serta Pasar Klewer, menjadi tempat yang strategis untuk dikunjungi wisatawan.
Dilansir dari laman pemkotsolo, diketahui Masjid Agung sendiri berdiri beberapa tahun setelah Kerajaan Mataram Islam pindah dari Kartasura ke Surakarta pada tahun 1745 pada masa Pakubuwono II. Kemudian pada pemerintahan Pakubuwono III, dimulai pembangunan masjid di tahun 1757.
Dari beberapa kali pergantian era pemerintahan, Masjid Agung mengalami berbagai renovasi dan penambahan. Hingga pada era Pakubuwono X (1893-1939) ditambahkan Menara Masjid dan renovasi Gapura Utama yang bergaya Persia di tahun 1901.
Menara Masjid dibangun oleh Pakubuwono X pada tahun 1928 dengan tinggi bangunan setinggi 33 meter. Menara ini difungsikan untuk mengumandangkan waktu salat dengan menggunakan corong serupa terompet berbahan tembaga, sebagai pengeras suara.
Bentuk menaranya cukup unik dan kokoh. Pada waktu dulu, saat tiba waktu salat, ada petugas yang menaiki menara untuk mengumandangkan azan. Di dalam menara terdapat tangga besi melingkar dengan tiang tunggal.
Keberadaan Masjid Agung Surakarta tak bisa dilepaskan dari Menara Masjid yang berdiri di dalam kompleks Masjid Agung Surakarta. Bagi pengunjung atau jemaah yang memasuki halaman Masjid Agung Surakarta, tentu akan mudah menemui bangunan menara masjid.
Dari prasasti yang ada di dinding luar ruang utama Masjid Agung Surakarta diketahui bahwa masjid ini dibangun mulai tahun 1757 dan selesai diperkirakan pada 1768. Di masa pemerintahan Pakubuwono IV terjadi penambahan mustoko berbentuk paku bumi di puncak atap masjid. Penggantian tiang juga dilakukan pada tahun 1791 dari tiang berbentuk persegi menjadi tiang berbentuk bulat.
Di masa Pakubuwana VII pada 1850, serambi masjid diperluas dan lantai yang lebih rendah. Pagar tembok keliling masjid kemudian dibangun di tahun 1858.
Pada masa pemerintahan Pakubuwono X, sebuah menara dibangun di halaman masjid. Untuk memudahkan penentuan waktu salat dibangun pula jam matahari. Menara Masjid memiliki anak tangga sebanyak 138 anak tangga.
Editor | : |
---|